Ikan patin bakar menebarkan aroma harum yang dahsyat. Dibakar sampai kering namun dagingnya tetap gurih dan lembut. Dicocol dengan sambal kecap plus lalapan bikin lidah tak mau berhenti bergoyang. Nyam..nyam!
Ketika saya melewati jalan Pejuangan di bilangan Kebon Jeruk Jakarta Barat beberapa hari yang lalu, tampak sebuah rumah makan baru bernama Pondok Ikan Patin Taman Daun. Di benak saya langsung terbayang kelembutan daging ikan patin diolah menjadi berbagai macam masakan yang pastinya enak-enak. Saya langsung mengajak istri dan anak untuk mencoba masakan disana.
Rumah makan ini cukup sejuk dan nyaman. Luasnya sekitar 10 x 10 m2. Dinding depan sebelah kiri terbuat dari kaca dialiri air yang turun menimbulkan suara gemericik. Dibawahnya ada aquarium lebar berisi ikan patin yang besar-besar. Dalam hati saya menebak aquarium ini pasti bukan hanya hiasan, karena banyak ikan jenis lain yang lebih menarik untuk dipandang dibanding ikan patin yang berwarna hitam abu-abu itu.
Menu yang tersedia didominasi olahan ikan patin seperti ikan patin bakar kecap, pesmol, asam manis, tom yam, soup, gulai, kare, steak & hot plate, bakso dan sate. Selain itu ada juga menu tambahan yaitu aneka masakan dari gurame, ayam, cumi, udang, tahu dan tempe serta aneka tumis sayuran. Olahan ikan dan ayam ada yang dimasak secara utuh untuk porsi besar atau keluarga, ada pula yang berupa potongan untuk personal.
Kami memesan ikan patin bakar ala taman daun, tom yam ikan patin jamur dan sate patin. Ternyata dugaan saya ketika masuk rumah makan ini benar. Ikan patin baru ditangkap dari aquarium dan dimasak ketika ada yang memesan. Rupanya pemilik rumah makan ini ingin memberi jaminan kepada pelanggannya bahwa ikan patin yang mereka olah benar-benar segar. Ide yang cukup baik, walaupun hal ini membuat pelanggan menunggu agak lama sebelum pesanan tersaji.
Ketika pesanan tiba, kami pun langsung menyantapnya. Ikan patin bakar disajikan di atas piring oval yang cukup besar, dagingnya matang sempurna, kering (tidak lembek) tapi tetap lembut. Tampaknya ikan digoreng terlebih dahulu sebelum dibakar. Bumbunya tidak terlalu tajam, tapi sangat pas saat dimakan dengan sambal, kecap dan lalapan.
Tom yam ikan patin berisi satu potong ikan dengan potongan jamur kuping, tomat dan daun kemangi. Kuahnya cukup kental berwarna kemerahan. Rasanya gurih dengan semburat asam dan pedas. Daging ikan patinnya tentu saja sangat lembut membuai lidah. Terasa bumbunya meresap, tetapi daging ikannya tidak sampai hancur.
Sedangkan sate ikan patinnya, terdiri dari 10 tusuk. Masing masing tusuk berisi 3 potongan ikan yang sedang besarnya. Warnanya kehitaman karena kucuran bumbu kecap yang royal saat dibakar. Bumbunya disiramkan di sekitar sate, tidak disajikan terpisah di piring lain. Rasa gurih bawang putih dan kecap bercampur dengan pedasnya sambal membuat kami lebih lahap menyantap sate ikan ini.
Setelah beberapa saat, pesanan kami pun habis disantap. Waktu sudah menjelang maghrib. Tapi kami belum sempat mencicipi hidangan penutup khas rumah makan ini yaitu poding ala taman daun karena sudah kehabisan. Kami berharap di lain waktu bisa mencicipinya sambil menikmati masakan lain di rumah makan ini. Untuk semua makanan yang kami nikmati tadi, kami membayar tak lebih dari Rp. 80.000,-. Kesimpulannya rumah makan ini highly recommended.
Rumah makan yang dimiliki Bp. Agus Sarwanto ini merupakan cabang ketiga. Pusatnya ada di kota Sidoarjo Jawa Timur sedangkan yang kedua di kota Jember di Jawa Timur juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar